Ikan tapah atau wallago merupakan jenis ikan berkumis atau siluridae. Ikan ini merupakan jenis ikan predator air tawar dengan penampakan badan yang besar, dan gampang didapati di perairan tropis. Sampai sekarang ini, ikan tapah punya 5 varietas yaitu wallago attu, wallago hexanema, wallago leeri, wallago maculates inger, dan wallago micropogon.
Di dalam negeri ikan tapah jenis wallago leeri dapat kalian dapati di wilayah Kalimantan, sedangkan jenis wallago attu dapat di temukan di wilayah negera tetangga yaitu perairan kota Perak, Malaysia.
Ikan tapah punya panggilan lain yaitu ikan raksasa dan enggak jarang ikan tampah bisa menyerang dan makan orang saat merasa dirinya terancam. Tetapi sekarang, sangat disayangkan jumlah populasi ikan tampah semakin terus berkurang dan akan mengalami kepunahan. Ikan ini semakin susah didapati, karena mungkin naiknya animo masyarakat mengkonsumsi daging ikan ini yang enggak selaras dengan budidaya ikan ini.
Baca Juga: 10 Jenis dan Karakter Ikan Red Snakehead Paling Populer Para Penghobi
Maka bagi kalian yang senang dan punya hobi memancing ikan-ikan monster di kawasan Kapuas Hulu atau sungai lainnya, sangat lebih bagus bila melepaskan tapah yang masih berukuran kecil supaya tetap terjaga keberadaannya. Supaya kalian mengetahui yang mana sih yang disebut ikan tapah, yuk disimak karakter dari ikan tampah ini.
Karakter atau Ciri dari Ikan Tapah atau Wallago
Tapah atau wallago sangat senang tinggal di sungai perairan dengan kondisi yang bersih dan punya arus yang tenang. Ikan ini bisa terus hidup walaupun dengan kadar oksigen yang rendah. Ikan ini karakter tubuh seperti ini:
Ukuran Badan Ikan Tapah
Ikan monster air tawar ini punya bobot paling besar 35 kilogram dengan panjang yang bisa sampai 5 meter. Dengan badan yang sangat besar ini, enggak perlu heran kalau ada kasus ikan tapah dapat makan orang.
Baca Juga: 8 Jenis Ikan Peacock Bass Paling Terkenal di Kalangan Penghobi
Model Mulut Ikan Tapah
Karakter ikan tapah selanjutnya yaitu punya mulut yang penampakannya mirip dengan ikan arwana dan di lengkapi semacam kumis. Ikan karnivora ini juga dilengkapi barisan gigi yang tajam, untuk memudahkan ia dalam melumat mangsanya.
Warna dari Ikan Wallago
Rona dari badan ikan tapah yang hidup di sungai-sungai yang ada di Kalimantan punya pattern warna didominasi hitam. Warnanya dominasi gelap ini berkamuflase dengan sungai yang gelap, sehingga manuver si tapa jadi tidak kelihatan saat ingin ditangkap.
Usaha dalam Pelestarian Ikan Tapah
Seperti ikan belida, tapah juga terancam mengalami kepunahan di Sumatera Selatan. Apakah karena disana terkenal dengan masakan pindang ikan yang membikin perburuan ikan yang ukuran bisa menyentuh 2,4 meter ini, menjadi rawan?
Dr. Mohammad Rasyid Ridho, dari Universitas Sriwijaya menyatakan bahwa persis dengan ikan belida, tapah termasuk ikan air tawar yang hidup di wilayah sumsel yang keberadaannya sekarang susah buat didapati.
Baca Juga: Karakter Ikan Golden Dorado yang Sekilas Mirip Dengan Salmon
“Harus adanya usaha perlindungan buat terus menjaga keberadaannya. Pembibitan serta pengembangbiakan cukup susah, sementara konsumsi dan perburuannya sangat sering. Perlu adanya campur tangan pemerintah buat penelitian, pembibitan, dan pembudidayaannya,” ujarnya.
Menurut Rasyid yang pernah meriset tapah di wilayah Kab. Ogan Komering Ilir (OKI), ikan ini akan datang saat peralihan musim panas ke musim hujan, karena saat itu merupakan waktu kawin.
Ikan jenis karnivora atau pemakan daging seperti ikan dengan size kecil dan udang ini, berkembang biak di lebak lebung atau wilayah lebak yang lumayan dalam antara sungai dan selalu terdapat air lebih dari 6 bulan selama setahun.
“Kalau di kawasan Muba masih berlimpah dan berat badannya bisa mencapai 70 kilogram, artinya lebak lebung yang ada di wilayah sana keadaanya masih terjaga dengan baik,” ujar Rasyid.
Selain permintaan daging tapah yang sangat besar, dropnya populasinya persis dengan ikan belida karena banyaknya sungai dan rawa yang hilang atau rusak. Rusaknya keadaan sungai serta rawa yang akhirnya membuat tapah tidak bisa berkembangbiak dengan baik. “Kalau nantinya kawasan rawa serta sungai makin rusak serta hilang, kemungkinan besarnya tapah akan punah,” ujarnya.
Apakah sudah ada info mengenai berapa rawa serta rawa yang rusak di wilayah sumatra selatan? sampai saat ini blm ada data yang lengkap dan paling baru.
Baca Juga: 14 Jenis dan Cara Merawat Ikan Oscar yang Garang Tetapi Menawan
Didasari dari data Balai Musi tahun 2005, kerusakan yang terjadi di tepi di Sumatera Selatan panjangnya mencapai 53,991 kilometer.
Kerusakan ini terdapat pada kawasan Sungai Musi yang melewati Musirawas, Musibanyuasin, dan Lahat sepanjang 8,860 km, perairan Harileko yang melewati Musirawas sepanjang 1,1 km, perairan Rawas yang melewati Musirawas sepanjang 14,050 km, Sungai Lematang yang dilewati Lahat dan Muaraenim sepanjang 9,411 km, perairan Ogan yang dilewati Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir sepanjang 11,780 km
Sungai Komering yang melintasi Ogan Komering Ulu sepanjang 4,5 kilometer, dan Sungai Musi yang melewati kota Palembang sepanjang 4,290 km.
Sementara, kalau kita melihat data dari Walhi Sumsel, dari kawasan rawa di Palembang yang dulu berukuran 200 hektar, kini cuma terdapat 50 hektar. Sementara anak Sungai Musi yang hilang sudah mencapai angka 221 buah.
Baca Juga: 13 Jenis Ikan Palmas Paling Populer di Indonesia dan Cara Merawatnya
Sekian informasi mengenai ikan tapah atau wallago si ikan monster air tawar. Semoga berguna dan menambah pengetahuan kalian terutama mengenai ikan predator ini.